Kamis, 14 Mei 2015

KARAKTERISTIK ISLAM YANG BERSIFAT KOMPREHENSIF, HUMANIS, MODERAT, DAN DINAMIS

MAKALAH
KARAKTERISTIK ISLAM YANG BERSIFAT KOMPREHENSIF, HUMANIS, MODERAT, DAN DINAMIS
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah:
PENGANTAR STUDI ISLAM
Prof.Dr.H.Muslich.MA
Description: http://buku-on-line.com/wp-content/uploads/2012/04/Logo-IAIN-Walisongo-Semarang.jpg

Oleh:
Sofiani Novi Nuryanti (132211078)
Safar Utomo (132211080)
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2013
I.                    PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Setiap agama mempunyai karakteristik yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang di dakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelamatkan dunia yang terpecah-pecahdalam berbagai bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya.
Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruang lingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk mengkaji smua karakteristik ajaran islam perlu di telusuri,mulai dari risalah alloh terakhir dan menjadi agama yang diridhai alloh, untuk dunia dan seluruh umat manusia sampai datangnya hari kiamat.
Islam adalah agama yang mempunyai karakteristik khusus dan sempurna karena ia diturunkan dari agama yang sempurna. Alloh SWT menurunkan islam semata-mata untuk mengangkat, meninggikan, memuliakan dan menyempurnakan hamba-hambanya karena ia tidak memiliki kepentingan (vested interest) sedikitpun atas manusia. Agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, telah disempurnakan sejak Allah SWT menurunkan. Seperti yang disebutkan dalam surat Al-Ma’idah: 3, yang artinya : “pada hari ini telah KU sempurnakan untuk kamu agama mu dan telah ku cukupkan kepadamu nikmatku dan telah ku ridhai islam itu sebagai agama bagimu”.
Agar islam ini terpelihara ajarannya dari perubahan dan tambahan-tambahan, maka seorang muslim diwajibkan untuk berpegang teguh pada dua pusaka yang sangat mulia, yakni Al-Qur’an dan Hadits sebagai penjelasan Nabi atas kandungan Al-Qur’an, sebagaimana yang dijelaskan dalam QS An-Nahl : 44 yang artinya “ dan kami turunkan kepadamu ( Muhammad ) Al-Qur’an agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka berfikir ”

2.      RUMUSAN MASALAH
a.      Apa pengertian karakteristik islam ?
b.      Apa yang dimaksud islam komprehensif?
c.       Apa yang dimaksud islam humanis?
d.      Apa yang dimaksud islam moderat?
e.      Apa yang dimaksud islam dinamis?
3.      TUJUAN
   Mengetahui definisi dari karakteristik islam baik berupa komprehensif, humanis, moderat maupun dinamis
II.                  PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN KARAKTERISTIK
Karakteristik berasal dari bahasa inggris “character” yang berarti watak, karakter, dan sifat. Selanjutnya kata ini menjadi characteristic yang berarti sifat yang khas yang membedakan antara satu dengan yang lainnya. Dalam kamus bahasa Indonesia character berarti sifat, rupa atau keadaan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa yang dinamakan dengan karakteristik adalah sifat, watak, dan keadaan yang melekat pada ajaran islam tersebut yang sekaligus dapat dikenali dan dirasakan manfaat dan dampaknya oleh mereka yang mengamalkan ajaran islam tersebut.
2.      ISLAM YANG KOMPREHENSIF
Islam yang komprehensif dapat dilihat dari segi kedudukannya dan perbandingan dengan agama-agama samawi lainnya. Yakni bahwa agama islam adalah agama yang terakhir, yang melengkapi dan menyempurnakan agama samawi lain yang sebelum itu. H.M Quraish shihab misalnya mengatakan, jika islam di ibaratkan sebagai sebuah bangunan maka agama-agama lainnya yangmembawa lantainya, dindingnya, gentingya, tiangnya, dan sebagainya maka agama islam membawa semuanya dan mengkonstruksinya menjadi bangunan yang kukuh.[1]
Selanjutnya jika agama-agama samawi lainnya hanya mengandung ajaran-ajaran yang beraspek tertentu saja, misalnya aspek akidah, ibadah atau ahlak,maka ajaran islam membawa ajaran akidah, ibadah, ahlak, social, ekonomi politik, ketatanegaraan, kebudayaan, peradaban dan lain sebagainya. Intinya bahwa ajaran islam komprehensif yaitu mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, sebagaimana hal ini ditemukan dalam kajian yang dilakukan Harun Nasution.
 Karakteristik ajaran islam bersifat komprehensif (menyeluruh) dan menyempurnakan serta melengkapi ajaran-ajaran islam samawi sebelumnya ini dinyatakan dalam Al-Qur’an yang artinya: “ pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamaku dan telah kucukupkan kepada kamu nikmatku, dan telah kami ridhai islam sebagai agama bagi kamu ( QS Al-Maidah:3 )
3.      ISLAM YANG HUMANIS
Karakteristik ajaran islam yang humanis dapat dilihat dari upaya yang melindungi hak-hakasasi manusia sebagaimana dapat dilihat dari segi visi, misi, dan tujuannya, yakni bahwa agama islam memiliki ciri tidak hannya menyejahterakan kehidupan dunia atau akherat saja, melainkan menyejahterakan kehidupan dunia akherat, jasmani dan rohani, individual dan sosial, lahir dan batin. Tidak hannya bersifat lokal, nasional atau regional melainkan juga bersifat internasional. Ajaran islam bertujuan memelihara dan melindungi seluruh hak-hakasasi manusia, yakni hakhidup (hifdz al-nafs), hak beagama ( hifdz addin), hak berfikir ( hifds al-aql), hak memiliki keturunan ( hifds al-nasl), dan hak mendapatkan, memiliki, dan menggunakan harta (hifds al-mal)[2]. Dan hal ini sejalan dengan firman Allah:
نَصِيبَكَ تَنْسَ وَلَا  ۖالْآخِرَةَ لدَّارَ اللَّهُ آتَاكَ فِيمَا وَابْتَغِ                                            الْمُفْسِدِينَ يُحِبُّ لَا اللَّهَ إِنَّ ۖالْأَرْضِ فِي الْفَسَادَ تَبْغِ وَلَا ۖ إِلَيْكَ اللَّهُ أَحْسَنَ كَمَا وَأَحْسِنْ ۖ الدُّنْيَا مِنَ
 “dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negri akherat dan janganlah kamu melupakan bagian mu dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagimana alloh telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS Al-Qasash :77)
4.      ISLAM YANG MODERAT
Karakteristik islam yang bersifat moderat dapat diihat dari sumbernya, yakni bahwa ajaran islam bukan hannya berpedoman pada Al-Qur’an dan Al –Hadist (normatif) melainkan berpedoman pada pendapat para ulama , peninggalan sejarah, adat istiadat dan tradisi yang relevan, serta berbagai temuan dan teori dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan sumbernya yang demkikian itu ajaran islam mampu beradaptasi dan menjelaskan masalah yang dihadapi manusia.[3]
Khusus mengenai sumber aajran islam, Al-Qur,an ini mempunyai beberapa ciri sebagai berikut: pertama pada ayat-ayat yang mengandung ajaran yang bersifat pasti ( Qath’I Al-dalalah ) yang tidak membutuhkan interpretasi atau pemikiran manusia, yakni ajaran yang berkaitan dengan akidah, ibadah, dan berkaitan dengan ahlak. Yang berkaitan dengan akidah misalnya yang berkaitan dengan rukun iman ( Iman kepada Allah, para malaikat, Kitab para Nabi, hari kiamat dan ketentuan baik dan buruk) hal yang berkaitan dengan rukun islam ( syahadat, shalat, zakat, puasa, haji) hal yang berkaitan dengan ahlak seperti larangan menyekutukan Allah, larangan durhaka kepada orang tua dan sebagainya, larangan memakan bangkai darah dan daging babi, larangan meminum khamr, berjudi, bertenung ( praktk perdukunan), serta sebagian kecil yang berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan mu’amalah seperti yang berkaitan dengan pembagian warisan, kewajiban mencari nafkah. Adapun Al-Qur’an bersifat Dzanni yaitu, dapat ditafsirkan dengan situasi dan kondisi. Pada bagian ini Al-Qur’an hannya memberikan isyarat-isyarat, prinsip atau garis besarya saja, yat-ayat yang demikian itu antara lain berkenaan dengan sistem ekonomi, politik dan ketatanegaraan, kemasyarakatan, pengembanga ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, peradaban dan sebagainya. Ayat-ayat yang bersifat Dzanni itulah yang menampung masukan dari para ulama.
Dengan sifat yang demikian itu maka ajaran islam dapat menyesuaikan dari merespon berbagai perkembangan dalam masyarakat, dengan tidak melanggar atau bertentangan dengan yang bersifat Qath’i.


5.      ISLAM YANG DINAMIS
Islam dalah agama samawi yang diturunkan terakhir, ia menjadi pedoman hidup manusia hingga akhir zaman, selanjutnya karena keadaan zaman ari waktu kewaktu terus berubah baik dari segi komunikasi, interaksi, transaksi dan berbagai aspek hidup lainnya, maka ajaran islam harus mengikuti dinamika ini, diantara cara yang dipakai untuk menampungi dinamika masyarakat ini, ajaran islam menyediakan peluang atau space para ulama untuk melakukan reinterpretasi, dan reformulasi terhadap ajran islam tersebut, yakni dengan menyediakan ayAt-ayat Al-Qur’an yang bersifat Dzanni yaitu ayat yang bersifat mutasyabihat. Allah SWT berfirman :
زَيْغٌ قُلُوبِهِمْ فِي الَّذِينَ فَأَمَّا ۖمُتَشَابِهَاتٌ وَأُخَرُ الْكِتَابِ أُمُّ هُنَّ مُحْكَمَاتٌ آيَاتٌ مِنْهُ تَابَالْكِعَلَيْكَ أَنْزَلَ الَّذِي هُو وَالرَّاسِخُونَ   ۗ  اللَّهُ  إِلَّا  تَأْوِيلَهُ  يَعْلَمُ وَمَا   ۗ    تَأْوِيلِهِ وَابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ ابْتِغَاءَ مِنْهُ     تَشَابَهَ  مَافَيَتَّبِعُو
الْأَلْبَابِ أُولُو إِلَّا يَذَّكَّرُ وَمَا ۗرَبِّنَا عِنْدِ مِنْ كُلٌّ بِهِ آمَنَّا  يَقُولُونَ  الْعِلْمِ فِي     
Artinya : “dialah yang menurunkan Al-Kitab ( Al-Qur’an) kepada kamu. Diantara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamat. Itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condog pada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang bersifat mutasyabihat dari padanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “ kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semua itu dari sisi tuhan kami” dan tidak dapat mengambil pelajaran ( dari padanya) melainkan orang- orang yang berakal” (QS Al-Imran : 7)
Dengan adanya ayat yang mutasyabihat tersebut, maka ajaran islam dapat merespon atua menjawab bebagai masalah yang eksplisit atau secara terang benderang belum dijelaskan dalam Al-Qur’an, misalnya di dalam Al-Qur’an tidak dikemukakan jelas bentuk Negara, yaitu bentuk Negara apakah presidensial, kerajaan, parlementer dan perpaduan antara kerajaan dan republik. Al-Qur’an mempersilahkanmanusia dipersilahkan bentuk Negara yang paling sesuai dimana Negara tersebut didirikan. Misalnya ada negarayang mengambil kerajaan seperti Arab Saudi, da nada Negara yang mengambil republic islam seperti Pakistan dan iran, juga dada yang mengambil perpaduan antara kerajaan dan parlementer seperti Malaysia, ada yang mengambil republk seperti Indonesia. Namun didalam pemerintahannya tidak bertentangan dengan ajaran islam karena didalam Al-Qur’an sendiri tidak dinyatakan terang tentang bentuk Negara tersebut. Al-Qur’an kadang menggunakan kata ulul amri, khalifah, imamah, malik dan sultan. Mana bentuk Negara diserahkan kepada manusia.
III.                PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Dengan karakter ajaran islam yang sedemikian itu,maka sangatlah beralasan jika islam, jika ada orang yang bependapat bahwa islam adalah sebagai jalan hidup yang terbaik. Dengan sifat yang demikian itu, maka tidakpula berlebihan jika ada sementara pendapat yang mengatakan, ahwa di masa depan islam akan menjadi alternative utama dalam memecahkan masalah yang dihadapi manusia.
2.      SARAN

Demikianlah makalah tentang karakteristik islam yang berupa komprehensif, humanis, moderat dan dinamis yang telah kami paparkan. Kami menyadari makalah jauh dari sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini. Harapan pemakalah, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.





DAFTAR PUSTAKA
Nata,budiman.2012. studi islam komprehensif. Jakarta:kencana
Syihab,M Qurash.1996. Membumikan Al-Qur’an fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan manusia.Bandung: Mizan




[1] H.M.Quraish Shihab.1999.Membumikan Al-Qur’an.Bandung: mizan.Hal.89
[2] Nata Budiman.2012.Study Islam Komprehensif. Kencana:Jakarta.Hal.116-117
[3] Nata Budiman.2012.Studi Islam Komprehensif.Jakarta: Pustaka.Hal:117

2 komentar: