MAKALAH
KARAKTERISTIK ISLAM YANG BERSIFAT
KOMPREHENSIF, HUMANIS, MODERAT, DAN DINAMIS
Disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah:
PENGANTAR STUDI ISLAM
Prof.Dr.H.Muslich.MA

Oleh:
Sofiani Novi Nuryanti (132211078)
Safar Utomo (132211080)
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Setiap agama mempunyai karakteristik yang membedakan dari
agama-agama lain. Agama yang di dakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan
dapat menyelamatkan dunia yang terpecah-pecahdalam berbagai bagian. Perpecahan
saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara
mengatasinya.
Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruang
lingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk
mengkaji smua karakteristik ajaran islam perlu di telusuri,mulai dari risalah
alloh terakhir dan menjadi agama yang diridhai alloh, untuk dunia dan seluruh
umat manusia sampai datangnya hari kiamat.
Islam adalah agama yang mempunyai karakteristik khusus dan
sempurna karena ia diturunkan dari agama yang sempurna. Alloh SWT menurunkan
islam semata-mata untuk mengangkat, meninggikan, memuliakan dan menyempurnakan
hamba-hambanya karena ia tidak memiliki kepentingan (vested interest) sedikitpun
atas manusia. Agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, telah
disempurnakan sejak Allah SWT menurunkan. Seperti yang disebutkan dalam surat
Al-Ma’idah: 3, yang artinya : “pada hari ini telah KU sempurnakan untuk kamu
agama mu dan telah ku cukupkan kepadamu nikmatku dan telah ku ridhai islam itu
sebagai agama bagimu”.
Agar islam ini terpelihara ajarannya dari perubahan dan
tambahan-tambahan, maka seorang muslim diwajibkan untuk berpegang teguh pada
dua pusaka yang sangat mulia, yakni Al-Qur’an dan Hadits sebagai penjelasan
Nabi atas kandungan Al-Qur’an, sebagaimana yang dijelaskan dalam QS An-Nahl :
44 yang artinya “ dan kami turunkan kepadamu ( Muhammad ) Al-Qur’an agar engkau
menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya
mereka berfikir ”
2.
RUMUSAN MASALAH
a.
Apa pengertian karakteristik islam ?
b.
Apa yang dimaksud islam komprehensif?
c.
Apa yang dimaksud islam humanis?
d.
Apa yang dimaksud islam moderat?
e.
Apa yang dimaksud islam dinamis?
3.
TUJUAN
Mengetahui definisi
dari karakteristik islam baik berupa komprehensif, humanis, moderat maupun
dinamis
II.
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN KARAKTERISTIK
Karakteristik berasal dari bahasa
inggris “character” yang berarti watak, karakter, dan sifat. Selanjutnya kata
ini menjadi characteristic yang berarti sifat yang khas yang membedakan antara
satu dengan yang lainnya. Dalam kamus bahasa Indonesia character berarti sifat,
rupa atau keadaan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa yang dinamakan dengan karakteristik adalah sifat, watak, dan keadaan
yang melekat pada ajaran islam tersebut yang sekaligus dapat dikenali dan
dirasakan manfaat dan dampaknya oleh mereka yang mengamalkan ajaran islam
tersebut.
2.
ISLAM YANG KOMPREHENSIF
Islam yang komprehensif dapat dilihat
dari segi kedudukannya dan perbandingan dengan agama-agama samawi lainnya.
Yakni bahwa agama islam adalah agama yang terakhir, yang melengkapi dan
menyempurnakan agama samawi lain yang sebelum itu. H.M Quraish shihab misalnya
mengatakan, jika islam di ibaratkan sebagai sebuah bangunan maka agama-agama
lainnya yangmembawa lantainya, dindingnya, gentingya, tiangnya, dan sebagainya
maka agama islam membawa semuanya dan mengkonstruksinya menjadi bangunan yang
kukuh.[1]
Selanjutnya jika agama-agama samawi
lainnya hanya mengandung ajaran-ajaran yang beraspek tertentu saja, misalnya
aspek akidah, ibadah atau ahlak,maka ajaran islam membawa ajaran akidah,
ibadah, ahlak, social, ekonomi politik, ketatanegaraan, kebudayaan, peradaban
dan lain sebagainya. Intinya bahwa ajaran islam komprehensif yaitu mencakup
berbagai aspek kehidupan manusia, sebagaimana hal ini ditemukan dalam kajian
yang dilakukan Harun Nasution.
Karakteristik ajaran islam bersifat
komprehensif (menyeluruh) dan menyempurnakan serta melengkapi ajaran-ajaran
islam samawi sebelumnya ini dinyatakan dalam Al-Qur’an yang artinya: “ pada
hari ini telah kusempurnakan untukmu agamaku dan telah kucukupkan kepada kamu
nikmatku, dan telah kami ridhai islam sebagai agama bagi kamu ( QS Al-Maidah:3
)
3.
ISLAM YANG HUMANIS
Karakteristik ajaran islam yang
humanis dapat dilihat dari upaya yang melindungi hak-hakasasi manusia
sebagaimana dapat dilihat dari segi visi, misi, dan tujuannya, yakni bahwa
agama islam memiliki ciri tidak hannya menyejahterakan kehidupan dunia atau
akherat saja, melainkan menyejahterakan kehidupan dunia akherat, jasmani dan
rohani, individual dan sosial, lahir dan batin. Tidak hannya bersifat lokal,
nasional atau regional melainkan juga bersifat internasional. Ajaran islam
bertujuan memelihara dan melindungi seluruh hak-hakasasi manusia, yakni hakhidup
(hifdz al-nafs), hak beagama ( hifdz addin), hak berfikir ( hifds al-aql), hak
memiliki keturunan ( hifds al-nasl), dan hak mendapatkan, memiliki, dan
menggunakan harta (hifds al-mal)[2]. Dan hal
ini sejalan dengan firman Allah:
نَصِيبَكَ
تَنْسَ وَلَا ۖالْآخِرَةَ لدَّارَ
اللَّهُ آتَاكَ فِيمَا وَابْتَغِ الْمُفْسِدِينَ
يُحِبُّ لَا اللَّهَ إِنَّ ۖالْأَرْضِ
فِي الْفَسَادَ تَبْغِ وَلَا ۖ إِلَيْكَ
اللَّهُ أَحْسَنَ
كَمَا وَأَحْسِنْ ۖ الدُّنْيَا
مِنَ
“dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negri akherat dan janganlah kamu melupakan bagian
mu dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagimana
alloh telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi.sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan” (QS Al-Qasash :77)
4.
ISLAM YANG MODERAT
Karakteristik islam yang bersifat
moderat dapat diihat dari sumbernya, yakni bahwa ajaran islam bukan hannya
berpedoman pada Al-Qur’an dan Al –Hadist (normatif) melainkan berpedoman pada
pendapat para ulama , peninggalan sejarah, adat istiadat dan tradisi yang
relevan, serta berbagai temuan dan teori dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan sumbernya yang demkikian itu ajaran islam mampu beradaptasi dan
menjelaskan masalah yang dihadapi manusia.[3]
Khusus mengenai sumber aajran islam,
Al-Qur,an ini mempunyai beberapa ciri sebagai berikut: pertama pada ayat-ayat
yang mengandung ajaran yang bersifat pasti ( Qath’I Al-dalalah ) yang tidak
membutuhkan interpretasi atau pemikiran manusia, yakni ajaran yang berkaitan
dengan akidah, ibadah, dan berkaitan dengan ahlak. Yang berkaitan dengan akidah
misalnya yang berkaitan dengan rukun iman ( Iman kepada Allah, para malaikat,
Kitab para Nabi, hari kiamat dan ketentuan baik dan buruk) hal yang berkaitan
dengan rukun islam ( syahadat, shalat, zakat, puasa, haji) hal yang berkaitan
dengan ahlak seperti larangan menyekutukan Allah, larangan durhaka kepada orang
tua dan sebagainya, larangan memakan bangkai darah dan daging babi, larangan
meminum khamr, berjudi, bertenung ( praktk perdukunan), serta sebagian kecil
yang berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan mu’amalah seperti yang
berkaitan dengan pembagian warisan, kewajiban mencari nafkah. Adapun Al-Qur’an
bersifat Dzanni yaitu, dapat ditafsirkan dengan situasi dan kondisi. Pada
bagian ini Al-Qur’an hannya memberikan isyarat-isyarat, prinsip atau garis
besarya saja, yat-ayat yang demikian itu antara lain berkenaan dengan sistem
ekonomi, politik dan ketatanegaraan, kemasyarakatan, pengembanga ilmu
pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, peradaban dan sebagainya. Ayat-ayat yang
bersifat Dzanni itulah yang menampung masukan dari para ulama.
Dengan sifat yang demikian itu maka ajaran
islam dapat menyesuaikan dari merespon berbagai perkembangan dalam masyarakat,
dengan tidak melanggar atau bertentangan dengan yang bersifat Qath’i.
5.
ISLAM YANG DINAMIS
Islam dalah agama samawi yang
diturunkan terakhir, ia menjadi pedoman hidup manusia hingga akhir zaman,
selanjutnya karena keadaan zaman ari waktu kewaktu terus berubah baik dari segi
komunikasi, interaksi, transaksi dan berbagai aspek hidup lainnya, maka ajaran
islam harus mengikuti dinamika ini, diantara cara yang dipakai untuk menampungi
dinamika masyarakat ini, ajaran islam menyediakan peluang atau space para ulama
untuk melakukan reinterpretasi, dan reformulasi terhadap ajran islam tersebut,
yakni dengan menyediakan ayAt-ayat Al-Qur’an yang bersifat Dzanni yaitu ayat
yang bersifat mutasyabihat. Allah SWT berfirman :
زَيْغٌ قُلُوبِهِمْ
فِي الَّذِينَ فَأَمَّا ۖمُتَشَابِهَاتٌ
وَأُخَرُ الْكِتَابِ
أُمُّ هُنَّ
مُحْكَمَاتٌ آيَاتٌ
مِنْهُ تَابَالْكِعَلَيْكَ أَنْزَلَ الَّذِي هُو وَالرَّاسِخُونَ
ۗ اللَّهُ
إِلَّا
تَأْوِيلَهُ
يَعْلَمُ وَمَا
ۗ تَأْوِيلِهِ وَابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ ابْتِغَاءَ
مِنْهُ تَشَابَهَ
مَافَيَتَّبِعُو
الْأَلْبَابِ
أُولُو إِلَّا يَذَّكَّرُ وَمَا
ۗرَبِّنَا عِنْدِ مِنْ كُلٌّ بِهِ آمَنَّا
يَقُولُونَ
الْعِلْمِ فِي
Artinya : “dialah yang menurunkan
Al-Kitab ( Al-Qur’an) kepada kamu. Diantara (isi) nya ada ayat-ayat yang
muhkamat. Itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condog pada kesesatan, maka mereka
mengikuti sebagian ayat-ayat yang bersifat mutasyabihat dari padanya untuk menimbulkan
fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui
ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “
kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semua itu dari sisi tuhan
kami” dan tidak dapat mengambil pelajaran ( dari padanya) melainkan orang-
orang yang berakal” (QS Al-Imran : 7)
Dengan adanya ayat yang mutasyabihat
tersebut, maka ajaran islam dapat merespon atua menjawab bebagai masalah yang
eksplisit atau secara terang benderang belum dijelaskan dalam Al-Qur’an,
misalnya di dalam Al-Qur’an tidak dikemukakan jelas bentuk Negara, yaitu bentuk
Negara apakah presidensial, kerajaan, parlementer dan perpaduan antara kerajaan
dan republik. Al-Qur’an mempersilahkanmanusia dipersilahkan bentuk Negara yang
paling sesuai dimana Negara tersebut didirikan. Misalnya ada negarayang
mengambil kerajaan seperti Arab Saudi, da nada Negara yang mengambil republic
islam seperti Pakistan dan iran, juga dada yang mengambil perpaduan antara
kerajaan dan parlementer seperti Malaysia, ada yang mengambil republk seperti
Indonesia. Namun didalam pemerintahannya tidak bertentangan dengan ajaran islam
karena didalam Al-Qur’an sendiri tidak dinyatakan terang tentang bentuk Negara
tersebut. Al-Qur’an kadang menggunakan kata ulul amri, khalifah, imamah, malik
dan sultan. Mana bentuk Negara diserahkan kepada manusia.
III.
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dengan karakter ajaran islam yang
sedemikian itu,maka sangatlah beralasan jika islam, jika ada orang yang
bependapat bahwa islam adalah sebagai jalan hidup yang terbaik. Dengan sifat
yang demikian itu, maka tidakpula berlebihan jika ada sementara pendapat yang
mengatakan, ahwa di masa depan islam akan menjadi alternative utama dalam
memecahkan masalah yang dihadapi manusia.
2.
SARAN
Demikianlah makalah tentang karakteristik islam yang berupa
komprehensif, humanis, moderat dan dinamis yang telah kami paparkan. Kami
menyadari makalah jauh dari sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini. Harapan pemakalah,
semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Nata,budiman.2012. studi islam komprehensif. Jakarta:kencana
Syihab,M Qurash.1996. Membumikan Al-Qur’an fungsi dan peran wahyu
dalam kehidupan manusia.Bandung: Mizan
Terimakasih :)
BalasHapussama sama kak:)
Hapus