IMAN
KEPADA MALAIKAT ALLAH
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah:
TAUHID

Oleh:
Safar
Utomo (132211080)
Sofiani
Novi Nuryanti (132211078)
Muhammad
nurul mubarok (132211083)
Anis
Sofyan Ali (132211082)
FAKULTAS
SYARIAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2013
A.
PENDAHULUAN
a.
Latar belakang
Dewasa
ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat
islam sendiri, khusunya kaula muda. Mereka yang mengaku islam, justru
kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran ( syariat) islam, pedoman islam,
asas-asas agama islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan islam. Hal semacam
ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notabene sebagai
mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal agama lebih dalam sebagai pedoman
hidup, malah tidak mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya.
Banyak
sekali sebenarnya persoalan dalam islam yang memang seharusnya patut untuk kita
ketahui sebagai umat islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama islam memiliki
dua asas yaitu, islam dan iman yang tertuang dalam lima rukun islam dan enam
rukun iman.
Berbicara
masalah rukun iman, perlu diketahui rukun iman adalah sebagai berikut:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allah
4. Iman kepada Rasul Allah
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. Iman kepada Qadha dan Qadar
Lebih dalam mengenai iman kepada malaikat Allah, akan penulis
bahas dan jelaskan dalam makalah ini.
b.
Rumusan masalah
1.
Apa arti Iman kepada malaikat ?
2.
Bagaimana hakekat wujud malaikat ?
3.
Bagaimana mengenai jin, iblis, dan syaitan ?
4.
Apa perbandingan antara jin dan manusia ?
5.
Apa hikmah beriman kepada malaikat ?
6.
c.
Tujuan
1.
Mengetahui arti dari iman kepada malaikat
2.
Mengetahui hakekat wujud dari malaikat
3.
Mengetahui mengenai jin, iblis, dan syaitan
4.
Mengatahui Perbandingan antara jin dan manusia
5.
Mengetahui hikmah dari beriman kepada malaikat
B.
PEMBAHASAN
1.
Arti dan dasar iman kepada malaikat
Iman kepada
malaikat merupakan iman kedua setelah iman kepada Allah. Yang dimaksud dengan
iman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah itu mempunyai suatu mahluk
bernama malaikat, yang selalu taat kepadanya dan mengerjakan dengan
sebaik-baiknya tugas yang diberikan Allah kepada mereka.
Yang
menjadikan dasar kepada adanya iman kepada malaikat ini, ialah kepercayaan akan
kebenaran akan wahyu Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Orang yang
mengakui kebenaran Al-Qur’an dan sabda-sabda Rosulullah tentulah mereka akan
percaya pula bahwa malaikat itu ada, sebab adanya malaikat diterangkan oleh dua
sumber agama Islam itu.
Malaikat
termasuk mahluk tuhan yang ghaib. Hal
yang ghaib ialah segala yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Kata ghaib
itu sendiri artinya ialah hilang, lenyap, tidak ada. Jadi barang ghaib ialah
sesuatu yang hilang atau lenyap atau tidak ada dalam jangkauan panca indra.[1]
Jumlah mereka
banyak sekali sehingga tidak ada yang dapat menghitung kecuali Allah SWT dalam
As-Shahihain disebutkan hadits yang berasal dari Annas bin Malik tentang kisah
mi’raj, bahwa Nabi diperlihatkan Al-Baitul Ma’mur dilangit. Padanya setiap hari
terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang menunaikan shalat. Jika mereka itu
telah keluar (selesai shalat) meraka tidak akan pernah kembali kesitu.
Iman kepada
malaikat mencakup empat perkara :
a.
Iman dengan adanya mereka
b.
Iman dari siapa saja dari mereka yang kita ketahui
namanya, seperti jibril. Sedangkan yang tidak kita ketahui namanya, kita imani
secara ijmal (global)
c.
Iman dengan sifat-sifat mereka yang kita ketahui
seperti sifat jibril dimana Nabi telah menggambarkan bahwa beliau SAW telah
melihat jibril dengan sifatnya yang asli yang ternyata mempunyai enam ratus
sayap yang dapat menutupi cakrawala.
Kadang kala dengan perintah Allah SWT malaikat dapat berubah
(menjelma) dalam bentuk seorang lelaki, seperti yang telah terjadi dalam diri
jibril ketika diutus oleh Allah SWT kepada Maryam lalu jibril menjelma menjadi
manusia yang utuh (sempurna).
d.
Iman dengan apa yang kita ketahui tentang
pekerjaan-pekerjaan ,ereka yang mereka tunaikan berdasarkan perintah Allah SWT
seperti mensucikan-NYA (bertasbih) dan beribadah kepada-NYA siang dan malam
tanpa kenal lelah dan tanpa kenal henti.[2]
2.
Hakekat wujud malaikat
Seperti yang
telah dikemukakan malaikat adalah mahluk halus, mahluk ghaib. Karena itu
bersifat abstrak dan immaterial. Selanjutnya karena keghaibannya ini, maka
persoalan yang menyangkut malaikat tidak dapat diketahui oleh manusia dengan
akal kemanusiaannya dan hanya dapat diketahui dengan jalan pengkhabaran yang
diterima dari Allah sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan
Hadits-hadits rosulullah yang kuat.
Menurut
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA malaikat diciptakan tuhan dari
Nur (cahaya). Sedangkan jin dari nar (api). Dan sesuai dengan hal ini, maka
mereka tidak makan dan minum . juga mereka bukan berjenis laki-laki dan juga
bukan berjenis wanita.
Mereka
mempunyai keistimewaan, dapat menjelma kealam materi, misalnya menjelma menjadi
manusia. Pernah misalnya malaikat jibril merupakan dirinya sebagai seorang
sahabat Nabi Muhammad SAW, yang muda dan pantas sikapnya, yang bernama Dahiyah
Al-kalbi.
Berbeda
dengan manusia dan jin, malaikat tidak ada yang maksiat atau durhka kepada
tuhan. Mereka semuanya taat tanpa reserve, mengerjakan dan mengabdi kepada apa
saja yang diperintahkan oleh Allah. Demikian diterangkan dalam surat At-tahrim
ayat 6:
لَا يَعْصُونَ
اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“ mereka tidak mendurhakai
perintah-perintah Allah dan mereka kerjakan segala apa saja yang diprintahkan
kepada mereka”
(QS.At-Tahrim : 6)
Pengabdian
mereka itu kepada tuhan terjadi secara otomatis, sebab mereka diciptakan
semata-mata memang dengan tugas mengabdi kepada-NYA, dan mereka lagi pula tidak
diberi nafsu penggoda seperti kepada mahluk yang lain. Oleh karenanya
pengabdian mereka kepada Tuhan tidak melalui perjuangan seperti haknya kepada
manusia yang dalam mengabdi kepada Allah harus disertai perjuangan gigih
melawan hawa nafsunya sendiri. Tapi justru disinilah letak lebih tingginya
martabat manusia dibanding martabat malaikat, Manusia harus berjuang dalam
hidupnya tetapi malaikat tidak.
Nama-nama
malaikat dan tugas mereka masing-masing:
a.
Malaikat jibril; sebagai utusan untuk menyampaikan
wahyu tuhan kepada Nabi-nabi/Rasul-rasul-NYA. Jibril kadang-kadang disebul juga
Ruhul Qudus (S. Al-Baqarah 87), Ruhul Amin (S. Asy-syuara 193) dan Namus.
b.
Malaikat Mika’il; menyampaikan pembagian rizqi.
c.
Malaikat israfil; meniup serunai sangkakala (terompet)
dalam 3 peristiwa, yaitu pada saat terjadinya hari kiamat, pada saat kebangkitan
manusia dari kubur, dan pada waktu manusia dipanggil untuk diadili oleh tuhan.
(S.Yasin ayat 49,51 dan 53)
d.
Malaikat Izra’il; mencabut nyawa manusia dan mahluk
lainya apabila telah tiba (S. As-Sajdah 11, S. An-Nahl 32, S An-Nisa 97)
e.
Malaikat Ridwan; bertugas menjaga surga.
f.
Malaikat malik; bertugas menjaga neraka.
g.
malaikat munkar
nakir; bertugas melakukan pemeriksaan pendahuluan kepada orang yang selesai
dikuburkan.
h.
Malaikat Raqib dan Atid bertugas menjaga dan mencatat
perbuatan-perbuatan manusia. Raqib disebelah kanan mencatat amal baik dan Atid
disebelah kiri mencatat amal buruk. (S. Qof 17)[3]
3.
Jin, iblis, dan syaitan
Kata jin
menurut bahasa berarti tertutup, tersembunyi, tak kelihatan. Oleh karenanya jin
termasuk mahluk halus sebagaimana malaikat.
Asal kejadian jin adalah dari api,
yaitu “api yang menyala-nyala” demikian menuirut Al-Qur’an S. Ar-Rahman ayat
15:
وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
“dan dia telah menciptakan jin dari
api yang menyala-nyala dan diciptakannya jin oleh tuhan, ialah dengan maksud
agar mereka beribadah atau berbakti kepada
Tuhan” (QS.
Ar-Rahman: 15)
Al-Qur’an
Surat adz-dzariyat ayat 56 menerangkan:
وَمَا خَلَقْتُ اْلجِنّ وَاْلاِنْسَ اِلّالِيَعْبُدُوْنِ
“dan aku tidak
menjadikan jin dan manusia, melainkan agar supaya beribadah kepadaku” (QS. Adz-Dzariat: 56)
Tetapi tidak
semua jin mau melaksanakan kewajibannya kepada tuhan. Mereka terbagi dua ada
yang mukmin dan ada yang kafir, ada yang sholeh dan ada yang jahat (QS. Jin 11
dan 14). Diantara golongan jin yang beriman, ada yang beriman kepada nabi
Muhammad SAW, mengakui kebenaran Al-Qur’an dan mengaguminya mereka
mempercayainya. Mereka mempercayai kepercayaan tauhid dan menolak anggapan
bahwa tuhan itu beristri dan beranak. Al-Qur’an surat Al-Jin ayat 1-3 yang
artinya:
“katakanlah hai Muhammad: telah
diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin ( akan
Al-Qur’an), lalu mereka berkata : sesungguhnya kami telah mendengarkan
Al-Qur’an yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu
kami beriman kepadanya, dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan
seorangpun dengan tuhan kami. Dan bahwasanya maha tinggi kebesaran tuhan kami, dan
bahwasanya maha tinggi kebesaran tuhan kami, dia tidak beristri dan tidak pula
beranak”
Jadi diantara bangsa jin ada yang
percaya kepada Nabi-nabi dari manusia dan mengamalkan ajaran-ajaran yang dibawa
oleh Nabi-nabi itu. Tetapi disamping itu kepada mereka sesungguhnya juga diutus
para rasul tuhan dari golongan mereka sendiri yang menyampaikan ajaran –ajaran
Tuhan. Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 130 :
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ
يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ
لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ
“hai golongan jin dan manusia, apakah belum
datang kepadamu Rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan
kepadamu ayat-ayat KU dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuan denga
hari ini? “[4]
4.
Perbandingan jin dan manusia
Manusia dibanding
dengan golongan jin mempunyai beberapa persamaan :
Mereka
diciptakan tuhan dengan maksud yang sama, yaitu agar berbakti kepada tuhan.
Selanjutnya mereka juga sama-sama akan dipinta pertanggung jawabannya oleh
Tuhan atas amal perbuatan mereka. (QS. Adzariyat 56, Ar-Rahman 31, dan Al-A’raf
179)
a.
Kedua jenis mahluk tuhan itu sama-sama, ada yang
mukmin ada yang kafir.
b.
Mereka banyak disebut secara bergandengan dalam
ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat pada ayat-ayat yang telah disebutkan
dalam surat Ar-Rahman ayat 33 nama jin dan manusia tersebut di sebut secara
berurutan.
Kemudian
golongan jin ada yang disebut iblis yaitu jin yang tidak taat kepada Tuhan (QS.
Al-Kahf ayat 50). Ia membangkang perintah tuhan untuk sujud kepada Adam AS,
dengan alasan bahwa ia lebih tinggi derajatnya dari pada Adam.
Dengan
sombongnya iblis berkatadalam surat Al-A’raf ayat 12 :
اَنَاخَيْرٌمِنْهُ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَارٍوَخَلَقْتَهُ
مِنْ طِيْنٍ
“saya lebih baik
dari pada Adam, engkau ciptakan saya dari api sedang dia engkau ciptakan dari
tanah”
Sejak
pembangkangannya itu dia dilaknat oleh tuhan terus menerus sampai hari kiamat.
Tetapi iblis minta untuk tidak dimatikan lebih dulu, ia dan anak cucunya,
sampai hari kiamat. Permintaan itu dikabulkan oleh Tuhan. Denga kesempatan yang
luas itu iblis beranji akan menggoda manusia untuk menyesatkan dari jalan yang
benar. Adam dan Hawa sendiri akhirnya dapat diperdaya oleh iblis sehingga
keduanya memakan “sajarotukhuld” yang menyebabkan keduanya terusir dari dalam
surga turun kedunia.
Dalam sebuah
hadits Nabi SAW, disebutkan “sesungguhnya syetan itu diberikan bisikan kejahatan
dan mendustakan kebenaran, sedang bisikan malaikat kepada kebaikan dan menerima
kebenaran. Maka barang siapa yang merasakan bisikan malaikat dalam hatinya,
handaklah diketahuinya bahwa itu adalah dari Allah, dan hendaklah ia memuji
Allah. Dan barang siapa merasakan satunya lagi (bisikan setan) hendaklah ia
menjauhkan diri dari syaitan yang terkutuk itu.” (HR. Tirmidzi, Nasa’I, dan
Ibnu Hibban).
Kemudian
dalam surat Al-A’raf ayat 27 Tuhan berseru:
يَا بَنِيْ ادَمَ لَايَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ
كَمَااَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِنَ اْلجَنَّةِ
“Hai anak-anak Adam! Janganlah
sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan, sebagaimana ia dapat mengeluarkan
kedua ibu bapakmu dari alam surga”
Dalam Al-Qur’an kadang-kadang iblis
juga disebut syaitan (QS. Thaha 116-120). Ada yang mengatakan syetan adalan
anak turun iblis sebagaimana manusia juga anak turu Adam.
5.
Hikmah iman kepada Malaikat
Sebagai muslim yang memiliki iman
kepada malaikat, seseorang akan menunjukkan beberapa perilaku yang
mengindikasikan dari rasa keimanannya itu sendiri. Di antara tanda-tanda
perilaku dari orang yang beriman kepada Malaikat antara lain :
a.
Bertindak
hati-hati dalam berperilaku keseharian
b.
Memiliki
kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar
c.
Perilaku yang
ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
d.
Selalu berusaha
untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu
e.
Berpikiran
positif terhadap berbagai kejadian yang terjadi sekitarnya
f.
Mengetahui akan
keagungan Allah SWT, kekuatannya serta kekuasaanya. Keagungan mahluk merupakan
bagian dan keagungan khaliq
g.
Terimakasih
(syukur) kepada Allah SWT atas perhatian-NYA terhadap bani adam, dimana dia
telah memasrahkan kepada sebagian dari pada malaikat itu untuk menjaga
(mengawasi) mereka, mencatat amal perbuatan mereka, serta
kemaslahatan-kemaslahatan mereka yang lainya.
h.
Mencintai para
malaikat atas apa yang telah mereka tunaikan berupa penyembahan (ibadah) kepada
Allah SWT.[5]
C.
PENUTUP
a.
Kesimpulan
iman kepada
malaikat ialah mempercayai bahwa Allah itu mempunyai suatu mahluk bernama
malaikat, yang selalu taat kepadanya dan mengerjakan dengan sebaik-baiknya
tugas yang diberikan Allah kepada mereka. malaikat adalah mahluk halus, mahluk
ghaib (Karena itu bersifat abstrak dan immaterial), malaikat diciptakan tuhan
dari Nur (cahaya), tidak makan dan minum, bukan berjenis laki-laki dan juga
bukan berjenis wanita, Mereka mempunyai keistimewaan, dapat menjelma kealam
materi, malaikat tidak ada yang maksiat atau durhka. Nama-nama malaikat :
jibril, mika’il, israfil, izra’il, ridwan, malik, munkar, nakir, raqib, atid.
jin termasuk
mahluk halus sebagaimana malaikat, Asal kejadian jin adalah dari api, Mereka
terbagi dua ada yang mukmin dan ada yang kafir, ada yang sholeh dan ada yang
jahat.
Manusia
dibanding dengan golongan jin mempunyai beberapa persamaan Mereka diciptakan
agar berbakti kepada tuhan, akan dipinta pertanggung jawabannya oleh Tuhan atas
amal perbuatan mereka, ada yang mukmin ada yang kafir, Mereka banyak disebut
secara bergandengan dalam ayat-ayat Al-Qur’an,
Hikmah iman kepada Malaikat : Bertindak hati-hati dalam berperilaku
keseharian, Memiliki kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar, Perilaku
yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya, Selalu
berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu, Berpikiran positif
terhadap berbagai kejadian yang terjadi sekitarnya, Mengetahui akan keagungan
Allah SWT, kekuatannya serta kekuasaanya. Keagungan mahluk merupakan bagian dan
keagungan khaliq, Terimakasih (syukur) kepada Allah SWT atas perhatian-NYA
terhadap bani adam, dimana dia telah memasrahkan kepada sebagian dari pada
malaikat itu untuk menjaga (mengawasi) mereka, mencatat amal perbuatan mereka,
serta kemaslahatan-kemaslahatan mereka yang lainya, Mencintai para malaikat
atas apa yang telah mereka tunaikan berupa penyembahan (ibadah) kepada Allah
SWT.
b.
Kritik dan saran
Demikianlah makalah tentang iman kepada malaikat Allah yang
telah kami paparkan. Kami menyadari makalah jauh dari sempurna maka dari itu
kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah
ini. Harapan pemakalah, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Tatapangarsa,humaidi,1979, Kuliah Aqidah Lengkap,
Surabaya: Bina Ilmu
Muhammad bin Shalih
Al-Utsaimin,1977, Syarah Tsalatsul Ushul, Surakarta :Darul Tsarya.
[1]
Drs. Humaidi Tata Pangarsa. Kuliah aqidah lengkap. (Surabaya: Bina
Ilmu.1979) hal. 81
[2]
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syarah Tsalatsul Ushul, (Surakarta
:Darul Tsarya. 1997) hal. 164-165
[3]Drs.
Humaidi Tata Pangarsa. Kuliah aqidah lengkap. (Surabaya: Bina Ilmu.1979)
hal. 83
[4]
Drs. Humaidi Tata Pangarsa. Kuliah
aqidah lengkap. (Surabaya: Bina Ilmu.1979) Hal. 83-85
[5]
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syarah Tsalatsul Ushul, (Surakarta
:Darul Tsarya. 1997) hal. 166
Get a $50 free chip bonus at Slots of Vegas
BalasHapusSlots of Vegas Online Casino Review - Welcome Bonus: Get $50 free chip bonus 포커 고수 at Slots of Vegas Casino! Read on to learn more about the latest 온카지노 사이트 Rating: 제왕 카지노 가입 쿠폰 3.5 라이브스코어 · Review by 메리트 카지노 주소 Casino Roll